SMPN 2 NGULING GELAR PESANTREN RAMADAN SELAMA ENAM HARI, TANAMKAN NILAI KEISLAMAN DAN KEBANGSAAN

SMPN 2 Nguling sukses menyelenggarakan kegiatan Pesantren Ramadan selama enam hari, mulai dari tanggal 14 hingga 20 Maret 2025. Kegiatan ini diinisiasi oleh Pembina Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) SMPN 2 Nguling, yakni Ibu Arifah Kurnia, dan diketuai oleh Ibu Siti Fatimah, M.Pd. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat pemahaman keislaman sekaligus menanamkan nilai-nilai kebangsaan di kalangan siswa.

Bapak Agung Nurdianto sedang menyampaikan materi Aswaja

Nguling, 20 Maret 2025 – SMPN 2 Nguling sukses menyelenggarakan kegiatan Pesantren Ramadan selama enam hari, mulai dari tanggal 14 hingga 20 Maret 2025. Kegiatan ini diinisiasi oleh Pembina Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) SMPN 2 Nguling, yakni Ibu Arifah Kurnia, dan diketuai oleh Ibu Siti Fatimah, M.Pd. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat pemahaman keislaman sekaligus menanamkan nilai-nilai kebangsaan di kalangan siswa.

Kegiatan yang diikuti oleh seluruh siswa SMPN 2 Nguling ini menghadirkan sejumlah pemateri berpengalaman di bidang keislaman dan wawasan kebangsaan. Materi yang diberikan dalam kegiatan ini terdiri atas tiga tema utama, yaitu Ubudiyah dan Akhlak, Aswaja, dan Islam dan Wawasan Kebangsaan.

Pembukaan Kegiatan oleh Kepala Sekolah

Kegiatan Pesantren Ramadan ini dibuka secara resmi oleh Kepala Sekolah SMPN 2 Nguling, Bapak Dony Wahyudi, M.Pd. Dalam sambutannya, Bapak Dony menyampaikan bahwa Pesantren Ramadan merupakan salah satu kegiatan unggulan yang bertujuan untuk memperkuat karakter religius dan kebangsaan siswa.

"Kegiatan ini merupakan salah satu upaya kami untuk membentuk generasi muda yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki akhlak mulia dan semangat kebangsaan yang tinggi. Melalui Pesantren Ramadan, kami berharap siswa dapat memperdalam ilmu keislaman sekaligus memperkokoh rasa cinta tanah air,” ujar Bapak Dony.


Dalam kesempatan tersebut, Bapak Dony juga menyampaikan apresiasinya kepada panitia, para pemateri, dan seluruh siswa yang berpartisipasi dengan antusias dalam kegiatan ini. Ia menekankan pentingnya menjaga keseimbangan antara pengamalan nilai-nilai keislaman dan penguatan wawasan kebangsaan dalam kehidupan sehari-hari.

Materi Ubudiyah dan Akhlak

Hari pertama hingga hari kedua (14 - 15 Maret 2025) diisi dengan materi Ubudiyah dan Akhlak yang disampaikan oleh Bapak Agung Nurdianto. Materi ini menekankan pentingnya menjalankan ibadah dengan benar dan konsisten, serta menjaga akhlak dalam kehidupan sehari-hari.


Dalam paparannya, Bapak Agung menyampaikan bahwa ubudiyah atau pengamalan ibadah yang baik harus berlandaskan pada ketulusan dan keikhlasan. Ia juga menjelaskan bahwa akhlak yang baik adalah cerminan dari keimanan seseorang.

"Ibadah yang benar tidak hanya soal tata cara yang tepat, tetapi juga harus dilandasi oleh niat yang tulus dan penuh keikhlasan. Selain itu, akhlak yang baik adalah cerminan dari ibadah yang berkualitas. Kita harus bisa menjadi pribadi yang ramah, santun, dan menghormati orang lain dalam kehidupan sehari-hari,” jelas Bapak Agung.

Para siswa terlihat sangat antusias mengikuti materi ini. Banyak dari mereka yang aktif bertanya dan berdiskusi dengan Bapak Agung tentang berbagai permasalahan dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan akhlak dan pelaksanaan ibadah.

Materi Aswaja (Ahlussunnah Wal Jama'ah)

Pada hari ketiga dan keempat (16 - 17 Maret 2025), kegiatan berlanjut dengan materi Aswaja yang disampaikan oleh Bapak Abdul Qohhar. Materi ini membahas tentang prinsip-prinsip dasar Ahlussunnah Wal Jama'ah dalam kehidupan beragama dan bermasyarakat.

Dalam penyampaiannya, Bapak Abdul Qohhar menekankan pentingnya menjaga moderasi dalam beragama dan menolak segala bentuk radikalisme. Ia juga menjelaskan bahwa Islam yang diajarkan oleh Rasulullah SAW adalah Islam yang penuh kasih sayang, toleransi, dan menghargai perbedaan.

"Islam adalah agama yang mengajarkan keseimbangan dan toleransi. Kita harus menjadi umat Islam yang menjaga ukhuwah (persaudaraan) dan tidak mudah terprovokasi oleh isu-isu yang bisa memecah belah persatuan umat,” tegas Bapak Abdul Qohhar.

Diskusi yang muncul selama sesi ini berjalan sangat dinamis. Para siswa terlihat antusias dalam menyampaikan pertanyaan dan pendapat mereka mengenai isu-isu yang berkembang di masyarakat terkait dengan nilai-nilai Aswaja.

Materi Islam dan Wawasan Kebangsaan

Pada hari kelima dan keenam (18 - 19 Maret 2025), kegiatan diisi dengan materi Islam dan Wawasan Kebangsaan. Materi ini disampaikan oleh Ibu Kurniasari Purnomo Putri dan juga diisi oleh Pengurus PCNU Kabupaten Pasuruan yang menjadi pemateri pada hari Rabu, 19 Maret 2025.


Dalam penyampaiannya, Ibu Kurniasari menjelaskan bahwa nilai-nilai keislaman dan kebangsaan tidak boleh dipisahkan. Ia menekankan bahwa sebagai warga negara Indonesia, umat Islam memiliki tanggung jawab untuk menjaga keutuhan bangsa dan memperkuat nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat.

"Islam mengajarkan cinta tanah air adalah bagian dari iman. Sebagai generasi muda, kalian harus menjadi pribadi yang religius sekaligus nasionalis. Jangan mudah terpecah oleh perbedaan, karena Islam adalah agama yang mempersatukan,” ujar Ibu Kurniasari.

Kehadiran Pengurus PCNU Kabupaten Pasuruan pada hari Rabu, 19 Maret 2025, menambah semarak kegiatan ini. Mereka menyampaikan materi tentang peran Nahdlatul Ulama (NU) dalam menjaga keutuhan NKRI dan memperkuat persatuan di tengah masyarakat.


"NU memiliki peran penting dalam menjaga keutuhan bangsa. Sebagai pelajar, kalian juga harus berperan dalam menjaga persatuan dan menghindari segala bentuk perpecahan di tengah masyarakat,” ujar salah satu pengurus PCNU.

Penutupan dan Evaluasi Kegiatan

Kegiatan Pesantren Ramadan ditutup secara resmi pada hari Kamis, 20 Maret 2025, oleh Bapak Dony Wahyudi, M.Pd. Dalam penutupan tersebut, Bapak Dony menyampaikan apresiasi kepada seluruh panitia dan peserta yang telah menyukseskan kegiatan ini. Ia juga mengingatkan para siswa untuk mengamalkan ilmu yang telah didapatkan dalam kehidupan sehari-hari.

"Kami berharap ilmu yang kalian dapatkan selama kegiatan Pesantren Ramadan ini bisa menjadi bekal dalam menjalani kehidupan. Jadilah generasi muda yang religius, berakhlak mulia, dan memiliki semangat kebangsaan yang tinggi,” pesan Bapak Dony dalam sambutannya.

Ketua Panitia, Ibu Siti Fatimah, M.Pd., juga menyampaikan rasa syukur atas kelancaran kegiatan ini. Menurutnya, Pesantren Ramadan tahun ini berhasil mencapai tujuannya, yakni memperkuat keimanan siswa dan menanamkan semangat kebangsaan di tengah kehidupan bermasyarakat.

"Alhamdulillah, seluruh rangkaian kegiatan berjalan dengan lancar. Terima kasih kepada seluruh pemateri, guru, dan siswa yang telah berpartisipasi aktif. Semoga kegiatan ini bisa menjadi tradisi tahunan di SMPN 2 Nguling,” ujar Ibu Siti Fatimah.

Dengan berakhirnya Pesantren Ramadan ini, diharapkan para siswa SMPN 2 Nguling dapat menjadi generasi muda yang tidak hanya cerdas dalam akademik, tetapi juga memiliki akhlak mulia dan semangat kebangsaan yang tinggi.

(Reporter: Tim Jurnalistik SMPN 2 Nguling)

#Kesiswaan
SHARE :
LINK TERKAIT